Santapan
Harian : Menyelamatkan
Harta atau Jiwa?
Bacaan: Markus
13:14-23
Seorang
perampok memasuki sebuah rumah dan langsung menyandera pemilik rumah. Ia
berkata, "Uang atau nyawa?" Pilihan yang sangat sulit, bagai makan
buah simalakama. Dan suasananya pasti mencekam.
Suasana
yang sama, bahkan lebih mencekam, akan terasa sewaktu Pembinasa keji berdiri di
tempat yang tidak sepatutnya (14). Kelihatannya Yesus sedang bernubuat mengenai
seseorang yang mendirikan berhala di tempat kudus di Bait Allah dan membuat
orang-orang berpaling dari Allah dan menyembah berhala itu. Suasana genting
tampak dari nasihat Sang Guru agar orang percaya menyelamatkan nyawanya
(15-16).
Markus
mengingatkan, jika saat penganiayaan tiba, orang percaya diminta untuk
melepaskanlah semua hal duniawi dan lari menyelamatkan nyawa. Ketika kita
menyelamatkan nyawa, kita tidak akan kehilangan kekayaan. Sebaliknya ketika
kita menyelamatkan harta, kita akan kehilangan nyawa. Saat nyawa kita hilang,
maka habislah semua dan tidak ada yang tersisa.
Kedatangan
Tuhan yang cepat merupakan anugerah agar mereka yang masih setia dapat
diselamatkan. Jika Tuhan menunda kedatangan-Nya, hampir dapat dipastikan tidak
akan ada orang yang dapat diselamatkan. Dosa berkembang pesat, dan hampir tidak
ada aktivitas di dunia ini yang bebas dari dosa. Semakin banyak penderitaan
pada akhir zaman membuka kesempatan yang lebih luas bagi para mesias dan nabi
palsu (22). Mereka melakukan berbagai mukjizat untuk menyesatkan umat pilihan
Tuhan.
Semakin
mendekati akhir zaman, semakin sulit bagi kita untuk membedakan manakah
pekerjaan Tuhan atau Iblis. Karena Iblis tampil seperti malaikat yang
menawarkan keselamatan. Para nabi dan mesias palsu menawarkan berbagai berkat
dan janji yang manisnya seperti madu, tetapi ujungnya membawa orang menuju
kebinasaan abadi.
Pilihlah
hidup yang kekal karena keabadian lebih berharga dari apa pun. Untuk apa
memiliki dunia, tetapi kita kehilangan nyawa? [SG]
Sumber: aplikasi Alkitab di android
Tidak ada komentar:
Posting Komentar