Kamis, 20 April 2017

Gubernur Baru Jakarta


Hmm..
Sebelumnya, mau minta maaf karena sebenernya ga ada hak buat komenin tentang Pilkada Jakarta, secara KTP mamak juga KTP pinggiran.
Tapi karena mamak kerja di Jakarta dan notabene menghabiskan 8-12 jam di Jakarta dalam sehari, jadi secara ga langsung mamak juga jadi penduduk gelap di Jakarta lah ya, yang memajukan perekonomian di Jakarta juga dengan buang duit makan di Jakarta.. Hehehhee..

Pilkada Jakarta merupakan Pilkada yang luar biasa menurut mamak.
Gimana enggak, cuma satu provinsi yang milih tapi bisa heboh satu Indonesia.
Tapi mamak berusaha netral senetral-netralnya memandang dari banyak sudut (tapi ga dari sudut SARA) ya.

So. Gubernur Jakarta akhirnya berganti. Walaupun nanti masih di Oktober.
Dari Ahok menjadi Anies.
Dari keras menjadi lembut.
Beda orang, beda karakter, beda kepemimpinan.

Jujur dari sebelum Ahok menjabat Gubernur, mamak merasakan Jakarta hanya begitu-begitu saja.
Setelah Ahok menjabat?
Ya Jakarta juga begitu-begitu saja sih.
Cuma memang lebih banyak pembangunan di sana-sini. Jalanan masih tetap saja macet dan makin macet di satu sisi karena memang banyak pembangunan (positifnya itu).
Yang mamak ga rasakan perbedaannya adalah masalah Kalijodo, Pasar Tanah Abang karena mamak memang ga pernah melewati daerah sana. Tapi menurut berita dan informasi yang mamak lihat dan dengar, daerah yang mamak sebutkan tadi memang lebih teratur dan rapi. Itu bagus. Berarti pemerintah daerah ada kerjanya. Bersyukur punya Gubernur yang mau kerja untuk rakyatnya, untuk Jakarta lebih bersih dan nyaman. Itu cukup. ya seenggaknya dibanding yang dulu-dulu kan.

Masalah pengadminstrasian, mamak juga ga merasakan karena mamak mengurus administrasi di Bekasi yang memang apa-apa sangat dibuat njlimet alias memusingkan. KTP dan KK yang bisa dibuat cepat jadi berhari-hari kalo tidak ada pelancarnya.
Katanya di Jakarta masalah KK, KTP dan lain-lain bisa selesai cepat semenjak ada Ahok. Mamak mengapresiasi kerja Gubernur Ahok yang begitu hebat mengubah "sistem" birokrasi yang menurut mamak sudah mendarahdaging di Indonesia ini. Betapa tidak hebat untuk mengubah yang seperti itu perlu ketegasan dan konsisten tinggi dan keberanian pastinya.
Dan lagi dibuatnya pos "pengaduan" sehingga yang merasa tidak terpuaskan jadi dapat dilayani dengan baik. Banyak perubahan yang mamak tahu jika dibandingkan dengan yang dulu.

Terlepas dari betapa kasihannya bawahan-bawahan pak Ahok yang harus dituntut jujur dan ga boleh main-main, harus dituntut terjun ke tempat-tempat yang selama ini tidak mau didatangi orang lain seperti kali yang bau dan tempat sampah. Tapi ini semua membawa dampak Jakarta terbukti lebih bersih dan cepat pelayannannya.

Terlepas dari sangat kerasnya omongan si Pak Ahok, betapa kasarnya bahasanya, dan sering tidak berpikir dulu sebelum melontarkan kata-kata.
Tapi Jakarta sekali lagi menjadi lebih bersih dan cepat.
Pak Ahok memberikan standarisasi tinggi yang mau tak mau harus diikuti oleh Pak Anies.

Gubernur Baru Jakarta Pak Anies, orang yang sangat santun dan dihormati banyak pihak.
Orang yang berpendidikan dari segi cara berperilaku dan santun dasi segi omongan.
mamak, terlebih semua warga Jakarta sangat berharap Pak Anies setidaknya minimal bisa melanjutkan menjadikan Jakarta bersih dan cepat ini.
Mamak yakin Pak Anies juga punya banyak program yang baik untuk Jakarta.
Tidak hanya memikirkan kepentingan golonganya dan partainya, tapi benar-benar bisa kerja.
Warga Jakarta pasti berharap Pak Anies tidak dipecat untuk kedua kalinya saat mengurus Jakarta.
Warga Jakarta pasti berharap Pak Anies lebih baik dari Pak Ahok dalam memimpin Jakarta.
Dari segi omongan, jelas, bawahan Pak Anies nanti tak akan lagi mendengar maki-makian seperti saat Pak Ahok menjabat, namun dari segi kinerja, biarlah waktu yang menjawab. Warga Jakarta pasti berharap Pak Anies dan jajaran pemerintah bisa membuat Jakarta yang sudah baik menjadi lebih baik.

Mamak secara mendalam mengucapkan terimakasih untuk Pak Ahok atas kerja keras pelayanannya selama ini, Pak Ahok bisa istirahat setelah Oktober 2017 ini pak. Dan mengucapkan selamat berjuang untuk Pak Anies dalam melayani Jakarta dengan kerja nyata.
Pasti begitu juga dengan warga Jakarta.

akhir kata, diiringi harapan Bekasi pun kelak bisa semaju dan seramai Jakarta (pembangunannya) walaupun dalam kenyataannya uda rame di Bekasi ini.

Sabtu, 15 April 2017

Ibadah Jumat Agung di Bandung


Puji Syukur kepada Allah sang pemberi nafas hidup.
Hingga di hari ini masih diberikan kesempatan menjalani hari.
Hari yang spesial karena hari ini adalah hari dimana Yesus menunjukkan Kasih yang terbesar di Dunia.
Karya penyelamatan manusia dari dosa-dosa dengan matinya Yesus di atas kayu salib.
Salib yang dulu simbol Kutuk, sekarang merupakan lambang keselamatan.
Happy Good Friday..

Oke, cukup seriusnya..
yang di atas adalah edisi religius..
:D
Selamat Pagiiiii..
Pagi ini kami bangun dan membuka mata kami di Hotel.
Yup, kami masih di Bandung dan ini hari ketiga kami liburan di Bandung.
Kami nginap di Zest Hotel Sukajadi.
Hotel murah meriah yang lokasinya ga jauh sama GKPS PDAM tempat kami mau ibadah nanti.
Syukurnya Kiona tetap bisa tidur dimanapun kami menginap dari liburan kemarin.
Kemarin sempat khawatir karena ini kan masih perjalanan pertamanya Kio.. Takut ga bisa bobo kalo bukan di rumahnya sendiri.
Untungnya Kio niru emaknya yang bisa tidur dimana aja..
Hahaha.
:D

sleep tigh
asik banget nonton tv nya
muka baru bangun
Kami siap-siap mulai dari sarapan pagi, mandi sampe siap-siap pulang kembali ke Bekasi.
Kami cek-out hotel jam 10.00 pagi dan langsung cus menuju Kartika Sari Dago Bawah buat beli oleh-oleh. Selesai dari Kartika, kami menuju ke GKPS untuk ibadah Jumat Agung.
Sampai di sana ternyata masi jam 11 dan sempat tidur lagi setengah jam di rumah ompung Kio.

Kami mulai ibadah dan siap-siap menerima perjamuan kudus di jam 12 tepat. Kiona tidur dari awal ibadah sampe Ompung Kio khotbah. Selebihnya ketawa-ketawa ga jelas ngeliatin cowo-cowo yang ada di belakang bangku kami. Ganjen ya? :D Setelah ibadah kami makan siang bersama ompung dan tulang Kio, setelah itu baru kembali ke Bekasi.
Kio sama ompung selesai ibadah Jumat Agung
Perjalanan ke Bekasi kami lalui 3 jam ga pake macet banget. Dari jam 16.00 dan sampe di rumah pukul 19.00, setelah itu Kiona langsung tidur  begitu juga dengan papa Kio yang cape seharian menyetir, sedangkan emaknya masih nyuci baju sisa liburan kemarin sampe dengan jam 11 malam.. SUPER
Hehehehehe.

Kami bersyukur bisa menikmati liburan yang indah 3 hari ini,
dan lebih bersyukur kami punya Allah yang menebus dosa kami hari ini.
*uhuk religius lagi

God is Good all the time.

Udah ya.. Dadadah

Floating Market dan Farm House Lembang

Terucap syukur di pagi yang indah saat kami boleh membuka kembali mata kami.
ASEK BAHASANYA..
Yup. Ini hari kedua liburan kami. YEAAAY.. Kami ga mau nyia-nyiain sedetikpun hari itu. Jarang-jarang bisa menikmati kebersamaan kayak gini.
Pagi itu entah kenapa lebih indah, apa emang emak Kio lagi lebay aja ya.. :D Yah, hati yang gembira membuat suasana apapun indah biasanya.
Kiona seperti biasa bangun jam 5, dan jam 6 tepat uda mulai mengeluarkan gerakan-gerakan ga jelas yang artinya bosan berada di tempat tidur. Jadi kami memutuskan untuk berjalan-jalan sekitar kolam renang. Hahahaha. Jarang-jarang bangun langsung bisa ke kolam renang nih.
Masih pagi uda melek

Pas jalan di sekitar kolam, eh, ada orang yang udah berenang sepagi ini.. Iseng dong, penasaran, emang ga dingin ya berenang pagi gini, trus akhirnya celup-celup kaki dikit mau "memeriksa tingkat kehangatan air kolam" dan ternyata beneran anget.. :D Akhirnya karna emaknya yang mo berenang, Kiona juga dibawa berenang sekalian. Padahal rencana berenangnya siangan aja tadinya.

Ini kali pertama Kiona renang. Kirain Kio bakal takut, tapi ternyata ga.. Kio senang banget, teriak-teriak girang sesaat setelah dimasukkan ke dalam air.

abaikan muka emaknya yang lebih girang dari anaknya
:D
Kami berenang 20 menitan, ga mau lama-lama takut Kio kedinginan pas diangkat dari kolam. Setelah selesai renang, Kio kami mandikan di air anget di kamar, dan langsung kasi minyak telon yang banyak supaya ga kedinginan.

Selesai mandi, kami sarapan pagi di hotel di sambung berjalan-jalan lagi sekitaran kolam yang udah rame sama anak-anak yang berenang.
Fokus ke Kue-kue di belakang aja ya
menu sarapan pagi ini


Kami cek-out sekitaran jam 11.00 dan langsung cus menuju ke Floating Market sesuai jadwal semula. Sampe di Floating ga terlalu lama, jam 11.30 udah di parkiran. Suasana di Floating Market rame padahal kami sengaja ambil cuti di hari kerja biar ga terlalu padat di tempat wisata. Tapi kayaknya kami salah strategi. Di minggu-minggu itu banyak yang studytour dan darmawisata rombongan. Alhasil, kami jadi ga bebas kemana-mana karena dimana-mana penuh. Noted, untuk cuti jangan ambil yang nyambung sama libur nasional karena bisa jadi orang-orang studytour.
Berikut kenarsisan kami di Floating Market:
Abaikan aja keramaian, anggap cuma ada kami..
Kiona ngantuk
Muka Kiona.. :DDDD
Asli yang ini emang udah ga semangat jalan si kicik

Kami makan siang di floating market pake sistem pembayaran koin. o iya, for information, tiket masuk ke floating market itu Rp 20 ribu per orang udah dapet free minuman yang bisa ditukar di pintu masuk maupun di dalam area floating market, diluar makan berat ya bo, walaupun di sepanjang danau buatan disediakan food court pake konsep warung mengambang. :D
Kami abis Rp 100 ribu buat tukar koin-koin untuk bayar aneka jenis makanan yang dijual di sana.
For information lagi, harga makanan di sana dimulai dari harga 5 ribuan dan kelipatannya. Jadi koin yang ditukar itu ada koin 5ribu, 10ribu dan 20ribu. O iya, contoh koinnya ada di foto pertama pas kami di Floating Market. itu jadi icon pas masuk ke area sana kayaknya ya..
O iya, di dalam area floating market ini juga ada beberapa tempat lagi kayak taman miniatur kereta api, taman kelinci, area bermain anak, dll.
Tapi masuk ke sana pake tiket lagi ya. Kayak taman miniatur kereta api yang kami masuki, per orang kena Rp 15 ribu. dan ternyata di Floating market ini juga ada arena outbond anak dan kolam renang yang baru dibuka yang masing-masing dikenakan biaya tambahan :(

Selesai dari Floating Market sekitar jam 1 lewat, kami langsung cus berangkat ke Farm House. Letaknya ga jauh dari Floating market. Cuma 15 menitan udah sampe, tapi ya sama ramenya sama Floating Market, cari parkiran aja jadi PR.
Tiketnya Rp 20 ribu per orang termasuk voucer yang bisa ditukar dengan susu murni di depan pintu masuk. Huft, sanking penuhnya, kami berasa liburan pas weekend aja.
Kiona bangun tidur, jadi mukanya bisa ketawa-ketawa

Maaf Kiona kebanyakan ga fokus kamera karena emang bayi kicik seumur Kio masih agak cranky diajak jalan-jalan. Ini kan emang keinginan emak-bapaknya aja jalan-jalan mengurangi kejenuhan dalam pekerjaan. Halah.. si bayik mah ikut aja.

Kami pulang dari Farm House jam 15.00 dan disambut dengan kemacetan ke arah Bandung. Asli ini macet banget dan ga bergerak. Kami baru sampai di Zest Sukajadi jam 17.00, langsung cek-in dan taruh barang di kamar, trus langsung cus berangkat lagi ke tempat makan. Kami juga janjian dengan teman lama kami, ya sekalian reunian lah selagi kami di Bandung. o iya, kami pilih hotel Zest karena selain dekat dengan kota, dekat juga dengan gereja buat besok hari. So, kami sampai di tempat makan jam 17.30 dan reunian sambil ngobrol sampai jam 20.00.


Kami izin pulang duluan karena Kiona cranky dan rewel, mungkin karena cape seharian ini dipaksa jalan-jalan sama mamanya. Plus Ujan deras mengguyur Bandung.
Untungnya tempat makannya ga jauh dari Zest, dan di malam ini pun akhirnya kami mengistirahatkan tubuh kami yang lelah sehingga bisa beraktivitas lagi di esok harinya.

Oke begitulah kisah di liburan hari ke-2.
Lanjut ke hari ke-3 yuk.