Minggu, 14 Oktober 2018

:)

Di jalanku ku diiring oleh Yesus Tuhanku
Apakah yang kurang lagi jika Dia Panduku
diberi damai Sorgawi asal imanku teguh
Suka Duka dipakaiNya untuk kebaikanku
Suka Duka dipakaiNya untuk kebaikanku


Saat ini lagu itulah yang kuulang-ulang untuk kuimani.
Lelah dan khawatir harus aku lenyapkan dengan pengharapanku.
Dalam nama Tuhan Yesus semua masalah akan hilang
Dalam nama Tuhan Yesus yang terbaik akan diberikanNya

AMIN

Kamis, 11 Oktober 2018

Share Renungan Harian

“Yang jatuh dalam semak duri ialah orang-orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekhawatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.” (Lukas 8:14)


Bacaan Alkitab Setahun: Matius 27-28

Ada diskusi menarik setelah beberapa tahun saya bekerja di sebuah instansi. Waktu itu gaji kami baru saja dinaikkan. Standar penghasilan kami memang tidak sebesar mereka yang bekerja di instansi lain, apalagi dibanding di perusahaan. Tak heran, ketidakpuasan pun merebak. Tetapi seorang teman berujar, setengah menertawakan dirinya, bahwa dulu tatkala gaji masih kecil, dirinya merasa cukup. Setelah gaji dinaikkan, dia justru merasa tidak cukup. Harus saya akui, yang dia katakan benar adanya. Naiknya penghasilan ada kalanya justru bisa memperbesar perasaan tidak puas. 
Ketika hidup terasa semakin nyaman, kita pun berusaha mempertahankan kenikmatan itu. Tuntutan kita bahkan justru semakin meningkat. Munculnya kekhawatiran menjadi pertanda ketidakrelaan kita kehilangan kenyamanan yang telah kita raih. Masalahnya, rasa khawatir lalu menggerogoti hidup rohani kita. Yesus menggambarkan kekhawatiran dan kenikmatan hidup itu bagaikan tanah yang dipenuhi semak duri. Firman Tuhan tidak lagi menyegarkan jiwa karena tidak mampu bertumbuh subur. 

Kesejahteraan jiwa seharusnya kita utamakan. Caranya adalah dengan membaca, merenungkan, dan hidup di dalam firman setiap saat (Mzm. 1:2-3). Namun kita sering berpikir terbalik. Kita menyibukkan diri sedemikian rupa untuk mengejar penghasilan tambahan. Akibatnya, kita kelelahan dan dipenuhi kecemasan. Saatnya kita kembali mengutamakan firman Tuhan. Agar kita memperoleh kepuasan hidup yang sejati.

MARI KITA MENGEJAR KERAJAAN ALLAH DAN KEBENARANNYA,
SEMBARI MEMPERSILAKAN TUHAN MENGURUS SISANYA.—Matius 6:33

Sumber: disini

Renungan Harian hari ini yang bener-bener menampar aku betapa aku sering lupa bersyukur akan apa yang kupunya dan khawatir akan masa depan. Seperti kata di atas, saatnya kembali mengutamakan Tuhan..
Kuy lah

Just For Fun (Review Film Bleach Live Action)


Bagi penikmat manga Bleach, film ini pasti ditunggu2 banget.
Manga Legend yang sebanding dengan One Piece dan Naruto dari segi genrenya ini akhirnya tamat di manga volume 686. Lumayan panjang ya, tapi kayaknya sih bakal ada sekuelnya lagi nih kayak Naruto yang melahirkan Boruto. :D

Mamak inget banget komik Bleach pertama yang mamak baca itu di tahun 2006 dan langsung jatuh cinta sama ceritanya. Agak terlambat mamak tahu dibanding naruto dan one piece. Nah, berkat kesuksesan komik manganya, akhirnya di tahun 2018 ini, tepatnya Juli, Film Bleach muncul dalam bentuk Live action. Dengan menggandeng Warner Bros Jepang, Film ini pertama tampil di Netflix.

Nah yang ditunggu-tunggu para fans dari film adaptasi biasanya bukan ceritanya ya, karena ceritanya pasti semua udah pada tau dari manganya atau novel (kalo film adaptasi novel), yang ditunggu adalah siapa yang memerankan tokoh karakter yang ada di manga itu, apakah ceritanya bakal mengalahkan yang di novel/manga. Yup. Begitu juga dengan film Bleach ini. :D

Ya udah, kita mulai aja review filmnya ya.

Alur Cerita
Buat scene awal ini sama banget kayak di komik, baik dari pengenalan karakter maupun cerita, walau ada sedikit adaptasi yang dihaluskan sih. :D 

Bermula dari cerita Kurosaki Ichigo yang sedang berjalan dengan mamanya di tengah hujan (ini di komik ga ada) dan melihat ada seorang gadis kecil di pinggir sungai sendirian. Ichigo menghampiri gadis kecil tersebut untuk memberikan payungnya, namun dikejar oleh mamanya. Saat bertemu dengan gadis kecil tersebut tiba-tiba terjadi sesuatu yang ga diketahui yang pada akhirnya merenggut nyawa mamanya Ichigo.

Maju ke scene dimana Ichigo udah dewasa dan sedang menghajar para skater jalanan karena menabrak bunga peringatan kematian di bawah jembatan. (di Jepang emang ada budaya untuk menaruh bunga atau sesajen di tempat kecelakaan yang mengakibatkan matinya orang). Kemampuan Ichigo adalah melihat hantu, jadi dia berusaha untuk menolong arwah anak kecil yang bunganya ditabrak oleh skater tersebut.
Disini dikenalkan tokoh Ichigo yang diperankan oleh Sota Fukhisi. Menurut mamak ini mirip banget sama karakter di manganya sih. :D
Di sini dikenalkan juga Chad yang menolong Ichigo dari serangan balik si skater. Kalo di manganya, Chad digambarkan seseorang yang bertubuh besar, hitam dan keriting. Diperankan oleh Koyanagi Yu, peran Chad ini kurang maksimal menurut mamak. Kurang hitam dan kurang besar badannya, malah terkesan kucel jadinya. Tapi buat peran lumayan menjiwai Chad.

Maju ke scene dimana Ichigo sampai di rumah dan pengenalan tokoh ayahnya Ichigo beserta dengan adik-adiknya.Karin dan Yuzu. Pemeran live action Isshin ayahnya Ichigo pas sih menurut mamak. Pas banget barbar dan lebaynya. Cuma Karin dan Yuzu agak kurang sih menurut mamak. Mereka kan kembar ga identik, kalo di manganya memang beda banget, Karin yang penampilannya kayak laki-laki dan Yuzu yang lemah lembut cewe banget. Nah di Live actionnya, Karin dan Yuzu malah jadi kayak adek-kakak, si Karinnya juga kurang tomboy dan Yuzu terkesan cengeng.

Masuk ke scene dimana Ichigo masuk kamar dan mendapati seorang Shinigami yaitu Rukia Kuchiki yang dikira hantu oleh Ichigo. Nah, kalau di manganya kan Rukia ditendang ya, tapi kalo di live actionnya cuma dimaki doang kok. Hahahaha. Pemeran Rukia dipercayakan kepada Hana Sugisaki yang menurut mamak sih pas dari karakter tapi kurang pas dari penampilannya. Kita lihat di manganya kalo Rukia itu rambutnya agak megar, tapi di Live actionya rambutnya lurus banget.

Rukia ini seoarang shinigami yang kerjaannya mengirimkan roh hantu yang baik ke surga dan membasmi roh hantu jahat (disebut hollow)  untuk kembali ke jalan benar dengan cara memusnahkan topengnya (Hollow biasanya bertopeng). Nah Rukia ini tidak sengaja masuk ke kamar Ichigo karena sedang mengincar Hollow Fish Bone yang katanya lebih kuat dari Hollow lainnya. 

Dari perkenalan Rukia ke Ichigo dipotong oleh munculnya Hollow yang merusak rumah Ichigo.
Yuzu diculik oleh Hollow dan membuat Ichigo marah dan berusaha bertarung dengan Hollow. Rukia berusaha membunuh Hollow, namun gagal dan terluka. Akhirnya Rukia memutuskan untuk merubah Ichigo menjadi shinigami karena energi Ichigo yang besar, Ichigo yang terdesak juga setuju untuk berubah dan akhirnya jadilah shinigami. Shinigami Ichigo akhirnya bisa mengalahkan Hollow itu dan berhasil menyelamatkan Yuzu.

Scene berikutnya Ichigo bangun dari tidurnya dan menganggap kalau yang kemarin malam adalah mimpi semata, sampai akhirnya dia melihat rumahnya hancur dan meyakini itu bukan mimpi, tapi semua orang rumah Ichigo tidak ada yang ingat kejadian semalam dan menganggap ada truk yang menabrak rumah mereka.

Dibalik kebingungan Ichigo, dia pergi ke sekolah dan bertemu dengan teman-teman kelasnya yaitu Chad, Orihime, Arisawa. Dan dia dikejutkan oleh hadirnya Rukia di sekolahnya sebagai siswa baru.
Akhirnya Rukia membawa Ichigo ke atap dan bercerita bahwa dia tidak bisa kembali ke asalnya yaitu Soul Society (tempat Shinigami berada) karena terlalu banyak memberikan energinya ke Ichigo malam itu. Untuk mendapatkan kekuatannya kembali, Ichigo harus berlatih agar bisa lebih kuat karena jika Ichigo lemah, saat kekuatan Shinigami diambil, dia bisa mati. Akhirnya Rukia memutuskan untuk melatih Ichigo, namun awalnya Ichigo menolak untuk berlatih karena beralasan kemarin dia jadi shinigami hanya untuk melindungi keluarganya.

Ternyata berita Rukia memberikan energinya ke manusia diketahui oleh pihak Petinggi Soul Society yaitu Renji dan Byakuya (kakak Rukia yang tegas dan dingin). Perbuatan Rukia yang dianggap melanggar peraturan shinigami akhirnya membuat kedua shinigami ini mendatangi Rukia dan Ichigo dan menyuruh Rukia mengambil kekuatannya kembali dan membunuh Ichigo. Rukia tidak mau membunuh Ichigo dan terjadilah adu argumen. Ichigo yang merasa sudah beberapa kali diselamatkan dan dibela oleh Rukia akhirnya menantang Byakuya dan Renji apabila dia bisa mengalahkan Hollow Fish Bone, maka kakaknya harus mengampuni Rukia. Mereka setuju dan akhirnya pergi.
Pemeran Byakuya dan Renji udah pas banget lah. No coment kalo ini.

Scene selanjutnya Ichigo berusaha mati-matian untuk berlatih menjadi shinigami yang kuat hingga akhirnya munculah Hollow Fish Bone di tengah kota yang sebelumnya juga muncul di pemakaman ibunya saat mereka sekeluarga melayat dan menyerang adik-adiknya Ichigo. Disini diketahui bahwa fish bone adalah arwah gadis kecil yang dulu membunuh ibunya dan akhirnya Ichigo makin berusaha membunuh Hollow ini.

Adegan pertarungan Ichigo dan Hollow akhirnya menghancurkan sebagain kota, Ichigo mendapat bantuan dari Ishida (teman sekelas Ichigo yang sebenarnya adalah Quincy). Quincy memiliki tugas yang sama dengan Shinigami hanya saja mereka adalah golongan manusia yang tinggal di bumi yang sama. Namun hubungan antara Quincy dan Shinigami memang tidak baik. Awalnya Ishida dan Ichigo tidak saling mengenal dan malah bermusuhan, namun akhirnya Ishida mau membantu Ichigo dalam melawan Hollow karena mengetahui bahwa Ichigo berusaha membantu Rukia. Ishida diperankan oleh Ryo Yoshizawa, kalo menurut mamak kurang songong ini orangnya, masih manis banget, padahal kalo di manga kan Ishida ini songong-songong sombong gitu, cuma di film masih kurang kelihatan perfeksionistnya Ishida.

Akhirnya Ichigo bisa mengalahkan Hollow dan berhadapan lagi dengan Renji dan Byakuya yang memang mau membunuh Ichigo dari awal. Renji berhasil dikalahkan oleh Ichigo, namun untuk berhadapan dengan Byakuya, Ichigo bukanlah tandingannya. Akhirnya Ichigo kalah, namun karena kegigihan dan pantang menyerahnya akhirnya menyentuh hati Rukia dan mungkin Renji juga. Rukia memohon ke kakaknya agar memaafkan dia dan Ichigo dan agar bisa kembali ke Soul Society. Rukia akhirnya mengambil kekuatannya kembali dari Ichigo dan menjadi shinigami kembali.

Semua ingatan tentang Shinigami dan pertarungannya akhirnya terhapuskan dan Ichigo menjalankan kehidupan seperti biasanya. Rukia kembali ke Soul Society dan semua berlangsung normal lagi.

Ending dengan cerita bahwa Ichigo masih sedikit mengingat tentang Shinigami dan Hollow.

Casting
Sebenernya udah disebutin sebagian di atas sih, tapi yowes diulang lagi:
Kurosaki Ichigo     ---   Sota Fukhisi
Rukia Kuchiki       ---   Hana Sugisaki
Isshin Kurosaki     ---   Yosuke Eguchi (Bapaknya Ichigo)
Masaki Kurosaki   ---   Masami Nagasawa (Mamanya Ichigo)
Renji Abasaki        ---   Taichi Saotome
Byakuya Kuchiki   ---  Miyavi
Chad                      ---   Koyanagi Yu
Orihime Inoue       ---   Erina Mano
Uryuu Ishida         ---    Ryo Yoshizawa
Kisuke Uruhara     ---   Siichi Tanabe (ini mantan Shinigami yang buka toko di bumi)
Buat temen-temen Ichigo yang lain dan adik2nya, mamak belum dapet siapa pemerannya.. Hahahaha.

Review
Ceritanya dipotong sangat panjang dari yang di manga karena Ichigo dan Rukia langsung ketemu sama Renji dan Byakuya, sedangkan kalo di manga Ichigo udah banyak membunuh Hollow untuk menolong teman-teman dan keluarganya sebelum ketemu sama petinggi-petinggi Soul Society. 
Di film ini juga teman-temannya Ichigo sama sekali belum mendapatkan kekuatan mereka.
Pengenalan karakter udah oke karena udah tau dari manganya, hanya ada beberapa peran yang memang tampilannya kurang sama dengan yang di manga, tapi karakternya dapet kok. 
Tapi kalo untuk di jadiin 1 film, film ini udah oke banget bisa mengepress cerita panjang menjadi ending yang bagus.
Cuma penasaran gimana nanti film selanjutnya buat mengungkap kekuatan teman-temannya Ichigo dan mengembalikan karakter Rukia. Hahahaha. Dan juga Bleach ini kan emang multi character juga dengan jumlah banyak di manganya, Temen-temennya Ichigo, Warga Soul Society dan Quincy. Kalo dibikin film ya bisa rugi harus casting banyak orang. Hahahaha.
Over all bagus dari karakter, cerita, backsound dan background. Semua oke lah.
Mamak kasi nilai 8/10 aja. Hahaha. Masi agak kurang gigit. Semoga film lainnya lebih sukses dari film Bleach yang tahun ini deh.
Byakuya, Ishida, Ichigo, Rukia, Renji

Rabu, 03 Oktober 2018

Happy 3rd Wedding Anniversary


Happy 3rd Wedding Anniversary
Happy 3rd October..
untuk suamiku, Papa Kiona.

Sekedar curhat mengenai pernikahan,
Menikah itu satu kata yang berat kalo menurut mamak.
Dibandingkan dengan pertanyaan yang dulu sering dilontarkan orang-orang "Kapan nikah?" "Kapan nyusul?". Menanggung pertanyaan ini mah ga ada apa-apanya dibanding tanggungjawab setelah menikah nanti.
Mamak harus kasi tau 1 hal, khususnya untuk orang yang belum nikah: menikah itu bukan karena ikut-ikutan, menikah itu bukan karena bosan ditanya, menikah itu soal kesiapan. Beda ya siap yang dipaksakan sama siap beneran.
Siap soal apa? Yang paling utama adalah siap untuk susah. Karena kehidupan pernikahan itu ga melulu senang loh. Kalo senang2 mah semua orang juga siap, nah kalo susah? siap ga?

Dulu mamak berpikir, menikah itu pasti menyenangkan, punya pendamping hidup yang kita sayang yang akan selalu kita layani, punya anak-anak yang lucu, hingga nanti punya rumah kecil dengan dekorasi yang bagus dan suasana hangat. Membesarkan anak-anak dan menua bersama pasangan. Hmmmmm.. Sedap..

Tapi ternyata itu bukan soal yang di atas tadi. Oke, itu bonusnya, itu adalah hasil dari sebuah proses yang panjang, yang pasti harus jatuh bangun untuk mendapatkannya. Sekali lagi, menikah itu soal kesiapan, siap untuk menjalani proses panjang, siap untuk menerima semua kelebihan maupun kekurangan.
Dengan menikah, kita "dipaksa" untuk bertanggung jawab lebih besar.

Menikah itu berat. Karena harus menyatukan 2 keluarga. Kalau dulu pas pacaran sih cuma menyatukan 2 kepala kan. Nah kalo nikah, kita harus siap menyatukan 2 keluarga. Siap menerima semua kelebihan dan kekurangan 2 keluarga tersebut.

Menikah itu berat. Karena harus menjadi orang yang baru yang ga bisa lagi keluyuran, jalan-jalan bebas dengan teman-teman tanpa ada pikiran ada anak dan suami yang harus diurus di rumah. 

Menikah itu berat. Karena harus mengerti dan bersabar lebih banyak dari saat lajang.

3 tahun pernikahan kami termasuk yang tidak mudah. Bukan dari hubungan kami. Tenang, hubungan kami baik-baik saja, dan malah lebih baik dibanding saat pacaran dulu yang sering bertengkar. Sejak menikah hubungan kami menjadi lebih saling pengertian. Jadi ketidakmudahan itu datangnya dari luar. Tantangan lingkungan pekerjaan yang semakin tajam, kebutuhan rumah tangga yang harus terpenuhi, lika-liku kehidupan perARTan sampai berpikir untuk masa depan anak-anak.

Walaupun di atas mamak jabarkan kalo menikah itu berat, mamak mo kasi tahu 1 hal lagi, kuncinya cuma 1 untuk siap akan hal-hal di atas, Beryukur dan berserah pada tuntunan Tuhan.

Kami tahu memang seperti inilah hidup yang harus kami jalani. Kami hanya selalu bersyukur atas penyertaan Tuhan sampai di 3 tahun ini, dan berserah kepada penyertaan Tuhan di tahun-tahun kami selanjutnya. Kami juga tahu semua yang terjadi dalam rumah tangga kami akan membuat kami semakin dewasa dan bijaksana.

Jadi kami siap untuk tahun selanjutnya yang penuh kejutan dari Tuhan. Susah atau senang. :D