Sabtu, 10 Februari 2018

Happy Birthday Mama Kiona (jalan ke Monas)

Happy Birthday to Mama Kiona
:)
ngucapin ulang tahun ke diri sendiri itu rada gimana gitu ya..
Hahahahaha
Jadi harapanku di usia 30 tahun ini ga muluk-muluk, yang penting kami sekeluarga selalu sehat. Itu aja. Simple? iya kelihatannya simpel, tapi bagiku kesehatan itu memang sangat penting.

Ceritanya untuk merayakan ultah mama Kio hari ini, kami jalan-jalan ke Monas.
Singkat cerita, karena ulang tahunnya tepat di hari Sabtu, jadi bisa jalan-jalan deh.
Ga mau yang jauh-jauh, jadinya cuma ke Monas aja, mau nyobain ke puncak monasnya, penasaran ada apaan.

Di monas saat itu belum terlalu ramai, kami masuk dari pintu masuk dekat parkiran mobil. Begitu masuk langsung disuguhkan dengan pemandangan jualan makanan dimana-mana semacam pujasera. Begitu masuk, kami langsung naik angkutan odong-odong untuk langsung diantar ke tugu monasnya. Masuk ke monas masi gratis, kecuali mau naik ke puncak monasnya.

Nah, sampai di bawah tugu, langsung ada loket tuh. HTM ke puncak Monas Rp 15K per orang, tapi karena masuknya harus pake sistem kartu, mau ga mau kita "dipaksa" beli kartu juga, dan minimal saldo di dalam kartu harus ada Rp 10K. Jadi minimal kalo sengenes-ngenesnya kita jalan-jalan sendiri ke Monas dan mau naik ke puncak tugunya itu kena Rp 25K. Karena kemarin kami ber3 (mama Kio, papa Kio dan mbak) kena totalnya Rp 55K. Btw, kartunya jadi milik kita sih.

Begitu masuk, kita langsung disuguhkan ke satu ruangan di bawah tugu isinya seperti museum yang banyak miniatur-miniatur sejarah di Indonesia. Tempatnya agak gelap sih menurutku, entah memang penerangannya kurang ato memang sengaja dibuat seperti itu. And agak spooky.. Hiiiii.. Untung kemarin lagi banyak orang, jadi ya santai aja, rame ini.. Next, dari dasar tugu, kita naik 1 lantai dan itu langsung sampai ke selasar tugu monasnya. Nah dari sini nih kalo mau naik ke selasar atas tugu, kita harus antri panjang. Atau mungkin karena rame ya.. Kami antri ke puncak itu sekitar 1,5 jam sendiri demi melihat puncak monasnya. Antri karena apa? karena liftnya ga bisa kan menampung banyak orang, jadi harus gantian.

Dan ternyata sesampainya di atas, tebak apa yang ada di sana?
Di atas ada sebuah ruangan ga terlalu besar dan ditengah-tengah ruangan kemakan sama lift naik turun. Jadi bisa kebayang, ruangan ga terlalu besar, dikurangin sama lift naik turun. Jadinya ruangan kecil deh. Trus kita bisa liat secara langsung ke bawah pemandangan kota Jakarta, dan selasar atas ini sama sekali ga ada jendela nya, jadi plong angin. Tapi ada jeruji besi yang gunanya untuk pembatas.
Trus ada teropong yang bisa kita pakai untuk melihat Jakarta yang dibawah secara lebih jelas.
Udah itu aja.
Iya cuma itu.
:(
Positifnya, kita udah ga penasaran lagi sama selasar atas tugu Monas ini.
Negatifnya, pulang dari sana kita semua berpotensi masuk angin tingkat dewa.

Tapi gapapa lah, walaupun ga sesuai ekspektasi, yang penting udah ga penasaran lagi kan.
Kami lumayan lama di monas karena antrian itu sendiri.
kami pulang sekitar jam 2 siang karna mau ke RS lagi buat periksa kondisi Kio (ini nanti bakal aku posting di next story) dan hari ini ditutup dengan tiup lilin.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar