Minggu, 18 Februari 2018

udah vaksin MR tapi kok masi kena campak?

Menyambung cerita saat mama Kio ulang tahun seperti janji kemarin, jadi tanggal 7 Februari sebenernya Kio udah demam, tapi kami sama sekali ga ambil pusing karena Kio sambil numbuh gigi. Kami pikir demam itu adalah efek dari numbuh gigi.

Tanggal 9 pagi demam Kio sudah agak turun sampai dengan tanggal 10 Feb, jadi tanggal 10 kami berani bawa Kio jalan-jalan ke Monas. Tapi memang tanggal 10 pagi saat bangun tidur, di area muka dan telinga Kio timbul bercak merah seperti biang keringat, tapi aku pikir itu cuma biang keringat biasa karena dari tgl 7 kemarin kami memang sama sekali ga pasang AC dan Kio ga mandi, cuma dilap aja. Dan karena kebetulan Kio memang anak yang keringetan, kupikir wajar dia biang keringat. skip..

lanjut cerita di Monas, saat antri panjang menuju puncak tugu Monasnya, aku lihat bercak di muka Kio kok jadi malah melebar sampai ke tangan dan punggung, kaki juga ada sebagian. Kalau biang keringat harusnya kan ga nyebar.

aku langsung searching di google dari tanda-tandanya, dan mendapati bahwa itu adalah gejala campak. Berbagai pertanyaan muncul di benakku, loh, Kio kan sudah vaksin MR waktu umur 10 bulan waktu ada program imunisasi nasional MR, kok masih juga kena campak? apa vaksin MR kemarin salah? apa seharusnya Kio vaksin campaknya di umur 9 bulan, ga ngikutin vaksin program pemerintah? apa harusnya jangan vaksin di Posyandu, karna biasanya kami vaksin di RS ato RV, ini karena program pemerintah nasional, kami terpaksa ke Posyandu. dan lain-lain..

Aku sampai ga percaya loh kalo Kio kena campak, tapi semakin aku baca artikel dan foto-foto campak, ak jadi makin yakin Kio kena campak nih..

Sorenya pulang dari Monas, kami langsung ke RSIA Bunda Aliyah. Kio diperiksa oleh Dsa Chalid. Begitu aku ceritakan kronologisnya, dokter langsung bilang tanpa ragu kalo itu campak. Dokter tanya, apakah Kio sudah vaksin, dan aku jawab sudah. Dokter kembali menjelaskan bahwa karena sudah vaksin maka campaknya tidak terlalu merah, hanya merah muda seperti yang ada pada tubuh Kio.

Dalam 5 hari ke depan juga pasti Kio akan sembuh, walaupun tidak diberikan obat apa-apa. Makanya Kio hanya diberikan imboost dan vitamin saja dengan tambahan obat gatal apabila memang gatal-gatal.. Kalau seandainya Kio belum vaksin, pasti Kio akan gatal-gatal dan akan sangat banyak dan merah bercaknya.

Usut punya usut, ternyata tetangga anaknya ada yang kena campak, maka sudah jelas asal penyakit Kio ini darimana.

Sepulang dari RS, Kio langsung kuberikan resep yang diberikan dokter. Dalam 2 hari saja Kiona sudah sembuh dan sama sekali tak ada bekas dari bercak-bercak tersebut.

Nah, jadi memang walaupun anak kita sudah vaksin, itu tidak menjamin anak kita tidak akan terkena penyakit tersebut. Kembali lagi ke daya tahan tubuh si anak, kalau anak lagi dalam kondisi tubuh lemah dan terkena virus dari luar ya tetap saja akan tetinfeksi. Hanyaaa.. (ada hanyanya) efek ato dampak dari penyakitnya tidak akan separah anak yang belum menerima vaksin. Begitu pula dengan penyembuhannya, anak yang sudah vaksin akan lebih cepat prosesnya dibanding yang tidak vaksin.
So terjawab sudah pertanyaanku sebelumnya.

Dan mau share tentang gejala campak yang baru kami alami:
~gejala awal anak demam. Tidak terlalu tinggi, paling tinggi 39 derajat. Ini berlangsung sekitar 2-3 harian. Demam berlangsung terus menerus tidak naik turun secara ekstrem.
~setelah 2-3 hari demamnya turun, bahkan jadi normal, sehingga kita ga akan menyangka bahwa setelah itu muncul bercak merah.
~bercak merah mulai muncul dari kepala khususnya area jidat dan sekitar telinga terlebih dahulu, beberapa jam kemudian menyebar ke bagian punggung, tangan dan kaki. Selama bercak muncul, demam anak sama sekali sudah tidak ada lagi, jadi kesannya gantian antara demam dan bercak.
~gejala ini mungkin berbeda kepada anak yang sama sekali belum vaksin campak
~nah kalau sudah di fase ini lebih baik langsung ke dokter untuk penanganan lebih lanjut karena dari gejala yang sangat jelas sebelumnya, sudah dapat dipastikan si anak terkena campak
~campak itu bukan cacar, jadi tidak anti air dan angin, jadi jangan ragu untuk memandikan anak yang sedang campak. Mandikan dengan air hangat sehingga anak merasa lebih nyaman. Makan pun tidak ada pantangan, tapi lebih baik makan makanan yang bergizi sehingga lebih cepat pulih.
~apabila si anak punya adik atau kakak, lebih baik dijauhkan dulu karena campak ini menular kepada anak-anak. Untuk orang dewasa, kemungkinan tertular sangat kecil karena sistem kekebalan tubuh orang dewasa sudah lebih kompleks dibanding anak-anak
~jangan ragu cari informasi sebanyak apapun, tapi tetap tanyakan kepada dokter yang tahu persis mengenai kondisi si anak

So, itu aja sih yang kira-kira mau aku share di sini.
semoga cukup membantu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar